Hari Raya Kuningan merupakan salah satu perayaan dalam agama Hindu yang diperingati setiap 210 hari sekali, tepatnya 10 hari setelah perayaan Hari Raya Galungan. Pada tahun ini Hari Raya Kuningan jatuh pada tanggal 5 Oktober, Saniscara Kliwon. Mahasiswa STAH Negeri Jawa Dwipa tak kalah antusias menyambut perayaan ini. Tidak hanya saat persembahyangan antusiasme mahasiswa ini bahkan ditunjukan saat mejejahitan dan metanding. Sehari sebelum acara perayaan teman-teman mahasiswa sudah bekerja sama dalam pembuatan canang, kwangen, dan banten lainnya. Acara ngayah itu dimulai dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 siang
–
–
Pada hari H, perayaan kuningan di mulai dengan persembahyangan, dilanjutkan dengan pembacaan weda wakya, laporan ketua panitia, sambutan oleh ketua STAH Negeri Jawa Dwipa, dharmawacana, dan ditutup dengan menikmati prasadam bersama. Pada saat acara berlangsung dipandu oleh salah satu mahasiswi dari prodi Pendidikan Guru Agama Hindu semester 7 bernama Wayan Wahyuningsih. Acara persembahyangan dipimpin oleh Pinandita Sutoyo.S.Sos dan dibantu oleh salah satu dosen yaitu Suherman S.Ag.,M.Pdh, diikuti oleh sebagian mahasiswa STAH Negeri Jawa Dwipa, tidak semua mahasiswa dapat mengikuti persembahyangan yang diadakan di pura kampus ini karena sebagian merayakan di pura masing-masing.
–
Selanjutnya pembacaan weda wakya dibawakan oleh mahasiswi semester 5 prodi PGSD Suci Rahayu dan Ratih Hesti Lestari dari prodi Ilmu Komunikasi semester 5 sebagai penerjemah. Pada perayaan ini Dipa Hayu Widyaningsih mahasiswi prodi PGAH semester 5 bertanggung jawab sebagai ketua panitia. Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag selaku ketua STAH Negeri Jawa Dwipa memberikan sambutan sekaligus apresiasi dan sedikit masukan dalam perayaan yang di koordinir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAH Negeri Jawa Dwipa ini. Pada bagian dharmawacana dibawakan oleh mahasiswi Pariwisata semester 5 bernama Ika Safitri, dan sedikit ditambahi oleh Pinandita Sutoyo.
–
–
Tema yang dibawakan dalam dharmawacana ini adalah Makna dan Filosofi Hari Raya Kuningan. “ Hari Raya Kuningan merupakan perayaan yang sarat akan makna spiritual dan filosofi. Dengan merayakan Kuningan kita akan selalu mengingat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, menghormati leluhur, dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama. Melalui perayaan ini, umat hindu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan moral, serta hidup selaras dengan alam dan nilai-nilai luhur” ucap Ika saat menyampaikan kesimpulan pesan dharmanya. “ Kuningan terdiri dari dua kata dalam bahasa jawa yakni Aku Wening, aku dalam hal ini mewakili dua hal ‘Aku’ yang bermakna diri sendiri dan ‘Aku’ yang bermakna leluhur” tambah Sutoyo. Setelah semua prosesi selesai acara ditutup dengan menikmati bersama prasadam yang dibagikan oleh mahasiswa.
penulis: Ika Safitri, Atmajanu Widia
penyunting: Ni Made Cristalia Helena Merta Dewi
sumber gambar: Reffy Frizta Dianti, Atmajanu Widia, Deca Dhyona Santiago