Perayaan Saraswati dan Piodalan di STAHN Jawa Dwipa: Pengetahuan Jembatan Menuju Keselamatan

Perayaan Saraswati dan Piodalan di STAHN Jawa Dwipa: Pengetahuan Jembatan Menuju Keselamatan

Pada hari Sabtu, 8 Februari 2025, dalam perhitungan kalender Bali, Pura Widya Dharma di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa menggelar persembahyangan bersama untuk merayakan Hari Saraswati dan Piodalan. Acara yang dimulai pukul 09.30 hingga 11.00 ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan STAHN Jawa Dwipa. Momen ini menjadi penting sebagai pembuka perkuliahan semester genap 2025, di mana seluruh civitas akademika berkumpul untuk memohon berkah dan ilmu pengetahuan.

Persembahyangan dipimpin oleh Romo Wasi Sutoyo, dengan Ika Safitri sebagai pembawa acara. Dalam rangkaian acara, dibacakan sloka dari Bhagawad Gita IV-33 oleh mahasiswa yaitu Shadu Punima dan Dewi, yang menekankan bahwa persembahan berupa ilmu pengetahuan lebih mulia daripada persembahan materi.

Pesan ini menjadi inti dari perayaan, mengingat pentingnya ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks pendidikan.
reyan dravya-mayad yajnaj
Jnana-yajnah paramtapa,
Sarvam karmakhilam partha
Jnane parisamapyate.

Artinya:
Persembahan berupa ilmu pengetahuan, wahai Arjuna, lebih mulia dari pada persembahan materi; dalam keseluruhannya semua kerja ini akan mendapatkan apa yang diinginkan dalam ilmu pengetahuan, wahai Partha

Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag, dalam sambutannya menegaskan bahwa rangkaian Piodalan Pura Widya Dharma STAHN dan Saraswati sangat relevan dengan lembaga pendidikan agama. Ia menyatakan bahwa acara ini merupakan pertemuan antara agama, budaya leluhur, dan rasionalitas, yang semuanya saling melengkapi dalam proses pembelajaran dan pengembangan karakter pendidikan, terutama untuk mahasiswa.

Acara persembahyangan ini juga diwarnai dengan penyampaian pesan Dharma oleh Rafian, seorang mahasiswa Pendidikan Agama Hindu Semester 2 di STAHN Jawa Dwipa, yang menjelaskan makna Saraswati dan pentingnya pengetahuan sebagai jembatan keselamatan. Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama mengunduh Prasadam, simbol berkah dan rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh. Momen ini diharapkan dapat memperkuat komitmen civitas akademika dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam politik keseharian.

Penulis: Tim Media Samcara

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *