Jumat 25 Juli 2025, STAHN Jawa Dwipa Klaten Jawa Tengah menggelar pelantikan pengurus organisasi kemahasiswaan masa jabatan 2025/2026 di ruang aula STAHN Jawa Dwipa. Pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M. Ag., Wakil Ketua I, Drs. I Nyoman Warta, M. Hum., serta Jro Gede Sutoyo, S. Sos., beberapa dosen pembimbing, perwakilan mahasiswa dan seluruh calon pengurus orkemas STAHN Jawa Dwipa.

Lima orkemas yang memiliki pengurus baru masa jabatan 2025/2026, diantaranya adalah pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan Dharma Acarya, Himpunan Mahasiswa Jurusan Dharma Duta, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Arthasastra. Terdapat kurang lebih 68 mahasiswa yang bergabung dalam kepengurusan orkemas tersebut dan siap untuk dilantik.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Jro Gede Sutoyo, S. Sos. Melalui doa yang teiring kehadapan Hyang Widhi Wasa, terdapat getaran luar biasa yang sakral. Setelah itu, dilakukan pembacaan Surat Keputusan tentang penetapan nama-nama pengurus organisasi kemahasiswaan STAHN Jawa Dwipa, yang dibacakan oleh I Nyoman Warta. Satu persatu calon pengurus maju menyesuaikan urutan nama yang disebutkan, mereka kemudian dipakaikan sirawista, bija dan diberi kwangen sebagai upasaksi dalam mengambil sumpah jabatan.
Acara inti pelantikan yaitu pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa Ida Bagus Gede Candrawan. Para calon pengurus mengikuti setiap kalimat yang disampaikan oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa. Dan setelah itu, mereka resmi menjadi pengurus orkemas STAHN Jawa Dwipa masa jabatan 2025/2026.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa, beliau mengungkapkan kebanggannya sekaligus memberikan pengarahan kepada para pengurus baru orkemas STAHN Jawa Dwipa.
“Saya merasa berbahagia karena bisa secara langsung melantik pengurus orkemas di STAHN Jawa Dwipa. Ini adalah pelantikan pertama pengurus organisasi kemahasiswaan di Kampus STAHN Jawa Dwipa, setelah berubah statusnya menjadi negeri. Dan tentunya sudah melalui proses demokrasi serta melalui proses re-organisasi dan re-strukturisasi. Dulu ketika saya pertama kali masuk ke STAHN Jawa Dwipa saya menanyakan kepada saudari Ika Safitri (Ketua BEM 2024/2025) untuk di struktur organisasi sampai dimana, saat itu hanya ada BEM saja kata Ketua BEM. Ketika itu saya berpikir bahwa kedepannya harus ada re-organisasi dan re-strukturisasi,” ujarnya.
Dengan tegas, beliau juga menghimbau agar dua organisasi besar STAHN Jawa Dwipa, yaitu DPM dan BEM tidak boleh saling menjatuhkan dan harus saling bersinergi dan berkoordinasi satu sama lain. Tak lupa, beliau turut menyampaikan bahwa organisasi BEM dan HMJ merupakan satu kesatuan yang akan melaksanakan program-program kerja.

“Organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah lembaga legislatif mahasiswa di tingkat kampus. Namanya lembaga legislatif pastinya bertugas merancang produk-produk aturan, seperti tata tertib, mekanisme, dan kedepannya musma itu yang mempersiapkan juga DPM. Dewan perwakilan mahasiswa turut bertugas untuk mengawasi jalannya badan eksekutif mahasiswa ketika melaksanakan program, maka seharusnya nanti ada rapat kerja Bersama antara DPM, BEM dan HMJ. Sehingga DPM ini merupakan mitra dari BEM, bukan rivalitas, saya ingatkan ya. (Jangan merasa) saya ini DPM, jadi berwenang memecat BEM, tidak (boleh seperti) ya, itu (pemahaman yang sifatnya) salah,” ujarnya.
“Badan Eksekutif mahasiswa adalah lembaga eksekutif yang bertugas melaksanakan seluruh program-program kemahasiswaan, sekaligus wadah penyambung aspirasi mahasiswa kepada lembaga. Turunannya adalah HMJ, sehingga BEM dan HMJ itu harus seiring dan sejalan,” lanjutnya.
Diakhir sambutannya, Ketua STAHN Jawa Dwipa memperingatkan bahwa setelah SK ditetapkan, pengurus organisasi kemahasiswaan yang hari ini dilantik, agar benar-benar melaksanakan tugas dengan baik, jangan hanya papan namanya saja yang terpampang. Meskipun masih belum ada anggaran yang dirancang oleh lembaga, kegiatan harus tetap berjalan. Beliau menambahkan berupa peringatan, bahwa semua orkemas harus melaksanakan tugasnya dengan bersungguh-sungguh dan sesuai tupoksinya masing-masing, sebab upacara pelantikan tersebut bukan seremonial belaka, tetapi juga mengandung tanggungjawab sekala dan niskala melalui ritual yang juga sudah dilaksanakan.
Setelah sambutan dari Ketua STAHN Jawa Dwipa, Jro Gede Sutoyo memberikan sedikit nasehat kepada para pengurus baru orkemas. Beliau turut merasa sangat bangga akan proses dari pelantikan hari ini, seperti diberkati langsung oleh leluhur-leluhur pendiri Sekolah Tinggi.

“Saya hanya ingin memberitahukan kepada mahasiswa (pengurus orkemas) yang sudah dilantik, bahwa baru hari ini upacara pelantikan orkemas berlangsung begitu sakral. Saya juga akan menyampaikan kepada anak-anakku sekalian, bahwa kalian memakai sirawista, yakni keagungan Hyang Siwa, disitulah bersemanyamnya Tri Loka Bhuana. Ada pula bija, yang berarti biji dari Sang Hyang Siwa, menjadi benih kehidupan, sehingga semoga para ketua (dan jajarannya) yang sudah dilantik, dalam mengemban tugas dapat menciptakan benih-benih kehidupan (yang utama),” ujarnya.
“Hari ini ketika anak-anakku dilantik ternyata tepat pada purwani tilem, maka dari itu (saya teringat) suatu japa mantram yang sangat suci (yakni) Shri Varjanam Murti Devam. Shri adalah keagungan, Vajranam ialah kilatan cahaya, Murti Devam dapat diartikan kekuatan dari Sang Hyang Siwa Murti, sehingga (harapannya) dalam kegelapan (ataupun tantangan) akan diterangi oleh cahaya (pengetahuan suci) dari Hyang Siwa. Memang para leluhur menuntun demi kemajuan STAHN Jawa Dwipa ini melalui (kiprah) anak-anak dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengurus orkemas,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan serah terima jabatan kepengurusan BEM masa jabatan 2024/2025 kepada presiden BEM masa jabatan 2025/2026, disimbolkan dengan penyerahan dan penerimaan bendera kebesaran BEM STAHN Jawa Dwipa. Serah terima jabatan tersebut diiringi oleh syair pertama Ketawang Ibu Pertiwi yang dilantunkan oleh seluruh pengurus baru orkemas STAHN Jawa Dwipa.

Upacara pelantikan pengurus lima orkemas STAHN Jawa Dwipa diwarnai dengan rasa bangga, haru dan harapan yang besar. Pengambilan sumpah jabatan yang disaksikan para petinggi kampus dan leluhur STAHN Jawa Dwipa melalui pejati yang ada, menjadi ritual khusus dan pembeda daripada upaca pelantikan orkemas di kampus lain. Sesuai dengan salah satu Visi STAHN Jawa Dwipa yaitu religius, mencerminkan pembangunan SDM yang memiliki kesadaran spiritualitas Hindu.
penulis: amanda