Klaten, 15 Oktober 2025 — Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa Klaten terus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri kreatif melalui kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Penyerahan Mahasiswa Magang Program Studi Seni bersama Sanggar Seni Omah Wayang Klaten.
Acara yang digelar di Sanggar Seni Omah Wayang Klaten ini dihadiri langsung oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag., Wakil Ketua I, Drs. I Nyoman Warta, M.Hum., serta para dosen STAHN Jawa Dwipa. Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat, penuh semangat kolaborasi antara akademisi dan pelaku seni.

Dipandu oleh Ketut Dewi Kartika sebagai MC, acara diawali dengan sambutan dari Kristian Apriyanta, S.Pd., selaku pimpinan Sanggar Seni Omah Wayang Klaten. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan STAHN Jawa Dwipa menjalin kerja sama dengan sanggar seni yang telah berdiri dan aktif melestarikan budaya lokal.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag., yang menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai wujud nyata pembelajaran berbasis praktik di dunia kerja.

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STAHN Jawa Dwipa Klaten dan Sanggar Seni Omah Wayang Klaten, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan mahasiswa magang secara simbolis. Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, dosen, dan tamu undangan.

Dalam wawancara bersama tim pers Samacara, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag. menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa, khususnya di bidang seni dan budaya.
“Hari ini kita melaksanakan penandatanganan MoU dengan Sanggar Seni Omah Wayang, sekaligus penyerahan mahasiswa Prodi Seni untuk magang selama 1,5 bulan. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan kompetensi mahasiswa. Kami berharap setelah magang, mereka memiliki pengalaman dan kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa magang ini diikuti oleh empat mahasiswa semester lima dari Program Studi Seni.
“Perkuliahan di STAHN Jawa Dwipa tidak hanya menekankan hard skill berupa teori, tetapi juga soft skill melalui kegiatan magang. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung. Ketika mereka menjadi alumni nanti, mereka siap beradaptasi dan bersaing di berbagai lingkungan kerja,” tambahnya.

Owner Sanggar Seni Omah Wayang Klaten, Ibu Natalia Ch. Titi Hastini, turut berbagi kisah tentang berdirinya sanggar yang kini menjadi mitra resmi STAHN Jawa Dwipa. Ia menjelaskan bahwa Omah Wayang berdiri sejak tahun 2010, lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional.
“Omah Wayang ini berdiri karena rasa prihatin dari beberapa sesepuh kita dulu. Anak-anak zaman sekarang banyak yang kurang tertarik pada seni dan budaya. Melalui sanggar ini, kami berupaya membuat kegiatan budaya yang juga bisa mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget,” jelasnya.
Ibu Natalia juga menyampaikan rasa senang dapat berkolaborasi dengan mahasiswa STAHN Jawa Dwipa.
“Kami senang sekali karena bisa belajar bersama. Omah Wayang juga bukan tempat yang sempurna — kami butuh ide-ide baru dan inovasi dari mahasiswa yang bisa dikembangkan di sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau berharap kerja sama ini memberi manfaat timbal balik bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap nanti ada timbal baliknya. Mahasiswa yang magang di Omah Wayang bisa memperoleh ilmu baru, dan kami pun mendapatkan ilmu yang mereka tinggalkan di sini, sehingga bisa saling mengisi dan berkembang bersama,” tambahnya.

Mahasiswa peserta magang, Amanda Putri Saraswati Devi, turut membagikan kesannya dalam mengikuti kegiatan ini.
“Jujur agak deg-degan karena ini tempat baru dan dengan orang-orang baru, jadi saya merasa perlu beradaptasi, mengenal lingkungan, serta menyesuaikan antara jadwal kuliah dan pelaksanaan magang yang cukup padat,” ungkap Amanda dengan senyum gugup.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan magang akan berlangsung selama satu setengah bulan, dimulai pada 15 Oktober hingga 3 November 2025, dengan jadwal pelaksanaan tiga hari setiap minggu, yaitu hari Rabu, Kamis, dan Jumat.
“Harapannya, kami bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman karena sanggar ini merupakan industri seni yang sesungguhnya dan banyak melaksanakan kegiatan di luar. Jadi semoga kami mendapat ilmu, pengalaman, dan wawasan baru selama magang di sini,” harapnya.
Melalui kerja sama antara STAHN Jawa Dwipa Klaten dan Sanggar Seni Omah Wayang Klaten ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya memahami nilai-nilai akademik, tetapi juga memiliki semangat kreatif, kolaboratif, serta kecintaan terhadap seni dan budaya Nusantara.
pewawancara: Gayatri
dokumentasi: Bayu
penyunting: Cantika dan bayu
Mantap…tulisannya teman2 semua…kami ikut senang dan bangga…semakin hari Civitas Akademika STAHN Jawa Dwipa semakin maju dan berkembang…matur nuwun.