Dalam upaya menggali informasi lebih mendalam mengenai pelaksanaan pelantikan pejabat struktural dan nonstruktural di lingkungan STAHN Jawa Dwipa, awak Samacara melakukan wawancara langsung dengan Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag, Wawancara ini berlangsung di ruang utama Ketua dan bertujuan untuk memberikan perspektif yang lebih jelas tentang proses dan makna pelantikan tersebut.
–
Tanya
Menurut Prof apa tujuan utama dari pelantikan yang telah dilaksanakan?
Jawab
Tujuan utama dari pelantikan tadi adalah untuk memenuhi struktur organisasi yang sudah diputuskan oleh menteri agama, sehingga dengan struktur yang ada dan sudah dilengkapi dengan pejabat yang ada ini, akan lebih memudahkan dan memperlancar dalam penyusunan tugas-tugas selanjutnya. Dan ini merupakan salah satu amanat undang-undang, di mana dalam sebuah organisasi itu tentu pimpinan itu dipandu oleh beberapa pejabat teknis yang akan mengerjakan hal hal yang bersifat teknis di lapangan.
Tanya
Lalu apa saja posisi yang dilantik pada kesempatan ini prof?
Jawab
Kali ini yang dilantik tadi adalah wakil ketua bidang organisasi akademik perkembangan lembaga dan kerjasama yang disebut dengan wakil ketua I, kemudian wakil ketua II bidang administrasi umum keuangan dan perencanaan, kemudian ketua jurusan Dharma duta dan yang terakhir adalah kepala bagian administrasi umum keuangan dan perencanaan.
Tanya
Sedangkan bagaimana proses pemilihan dan penetapan pejabat yang dilantik, apakah penunjukan atau lelang?
Jawab
Untuk kepala bagian itu langsung ditunjuk oleh Menteri Agama Indonesia kemudian saya, ketua, bertugas melantik atas amanat Menteri Agama. Untuk wakil ketua itu, adalah sepenuhnya kewenangan ketua untuk memilih dan mengangkat wakil ketua yang akan membantu tugas-tugas sesuai dengan bidang masing-masing.
Tanya
Apa kriteria utama yang dijadikan acuan dalam pemilihan pejabat tersebut?
Jawab
Kalau di Aparatur Sipil Negara, syarat yang pertama itu jelas ada aturan. Misal, untuk pejabat Islam 3A itu, dia minimal adalah golongan 3D misalnya, nah kemudian untuk wakil rektor itu minimal dia Lektor. Jadi ya Lektor itu bisa 3C atau 3D kalau di golongkan. Nah ini menjadi syarat utama dalam kriteria utama untuk pemilihan pejabat itu, tetapi kalau misalnya di suatu organisasi belum ada pejabat yang memenuhi syarat dibolehkan satu tingkat di bawah itu.
Tanya
Apa harapan Prof terhadap pejabat yang baru dilantik tersebut ?
Jawab
Tentu harapan saya dengan ini tentu tugas-tugas itu bisa dilaksanakan dengan lancar, artinya semua pejabat yang sudah dilantik ini sesuai dengan bidang masing-masing ini juga akan membantu ketua di dalam operasionalnya. Dan beban-beban pekerjaan bisa berbagi, tidak terfokus pada satu orang, sehingga dengan demikian pembagian ini atau telah dijabat ini pasti adalah tujuannya untuk memperlancar proses kegiatan organisasi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa.
Tanya
Bagaimana prof melihat peran pejabat baru ini dalam mencapai visi dan misi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa?
Jawab
Iya tadi sudah saya sampaikan pada yang bersangkutan, bahwasanya tanggung jawab kepercayaan yang diberikan oleh negara pada mereka itu harus benar-benar dijalankan karena ini adalah tugas negara. Tentu saya berharap, mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, berkoordinasi dengan baik, berkomunikasi dengan baik, dengan semua stakeholder sehingga tidak ada tugas-tugas yang sampai terlupakan atau terbengkalai.
Tanya
Apa saja prof, tantangan yang dihadapi oleh pejabat baru ini dalam menjalankan tugas mereka?
Jawab
Wah kalau tantangan banyak, apalagi kita ini kan organisasi atau lembaga baru kan. Dari migrasi sekolah tinggi swasta ke sekolah tinggi negeri, pasti banyak hal yang harus kita bangun ya. Mulai dari bagaimana merubah mindset pegawai dosen, kemudian bagaimana misalnya membangun koordinasi di antara mereka, kemudian bagaimana melengkapi sarana prasarana yang ada. Nah ini kan menjadi tantangan yang luar biasa gitu kan, karena STAHN Jawa Dwipa ini kan baru, baru berapa bulan. Nah oleh karena itu, ini penyesuaian yang duluannya mungkin swasta jadi negeri, itu saya katakan, mindset itu perlu dirubah. Ini adalah tantangan terberat yang harus dihadapi oleh semua pejabat yang bertugas di sini. Dan Karena itulah, saya mengajak teman-teman yang memang ditunjuk untuk menjadi pejabat, teman-teman yang tidak ditunjuk sebagai pejabat, untuk senantiasa bekerjasama selalu berkoordinasi, tidak saling menyalahkan. Karena kalau dalam sebuah organisasi itu selalu terjadi ketidak cocokkan. Kekurangan keharmonisan ini pasti akan menghambat, mengganggu jalannya organisasi. Lebih-lebih stahn Jawa Dwipa, yang memang baru negeri itu pasti tantangannya sangat berat, tetapi kita tidak akan pernah mundur karena bagi saya, dan juga dengan teman-teman itu tugas memang berat, tetapi sangat mulia. Artinya jika kita bisa melewati ini maka ini adalah merupakan sebuah kebanggaan bagi kami.
Tanya
Lalu strategi apa yang akan diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut?
Jawab
Strateginya adalah salah satunya, saya mengajak kawan-kawan untuk senantiasa mereka berpikir positif. Nah kemudian yang kedua, untuk senantiasa membangun koordinasi dan komunikasi. Sebab bagi saya, tidak ada seorangpun yang bisa menjadi sukses dengan bergerak sendiri, tidak ada sehebat pun dia tidak akan mampu, karena itu dibutuhkanlah Kerjasama, dan saya akan selalu menyampaikan kepada teman-teman pejabat dan juga yang tidak menjabat, dan termasuk mahasiswa untuk senantiasa bekerjasama membangun STAHN Jawa Dwipa. Karena maju mundurnya stahn ini, lancar tidaknya pelaksanaan proses akademik dan non akademik STAHN Jawa Dwipa ini, tidak ditentukan oleh ketua sendiri, tidak ditentukan seorang diri. Diperlukan kerjasama yang bagus, kerjasama yang apik antara civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa dwipa.
Tanya
Apakah ada pesan khusus yang ingin disampaikan kepada masyarakat atau civitas akademik sekolah tinggi agama Hindu negeri Jawa Dwipa terkait pelantikan ini?
Jawab
Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat umat Hindu di seluruh Jawa dan Nusantara, bahwa dengan sudah berubahnya status Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa,
Dengan demikian, menjadi kewajiban bagi umat Hindu untuk bersama-sama membangun, untuk memajukan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa. Itu pesan saya kepada Masyarakat, monggo kita bersama-sama bergotong-royong untuk menjaga dan merawat kelangsungan hidup Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa.
–
Wawancara tersebut merupakan upaya kami, awak media Samacara, untuk memberikan layanan konfirmasi terkait kegiatan yang dilakukan, sehingga kami dapat memahami hal-hal yang lebih detail dibandingkan dengan ulasan berita umum kami. Melalui wawancara ini, kami berusaha menggali informasi yang mendalam mengenai pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat struktural dan nonstruktural, termasuk urgensi, dinamika, dan tantangan yang dihadapi oleh institusi. Dengan cara ini, kami berharap dapat menyajikan informasi yang lebih komprehensif dan akurat kepada pembaca, serta menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang proses dan implikasi dari kegiatan tersebut.
–
Pewawancara: Ketut Dewi Kartika, Ida Setyawati
Penulis: Gayatri Puspa Wedanti, Ida Setyawati
Gambar: Gayatri Puspa Wedanti
Penyunting: Ketut Dewi Kartika
Terima kasih teman2 sudah bagus.