Cerdas dalam Ilmu, Tangguh dalam Nilai, Luhur dalam Budaya: Dies Natalis I dan Wisuda II STAHN Jawa Dwipa 2025

Cerdas dalam Ilmu, Tangguh dalam Nilai, Luhur dalam Budaya: Dies Natalis I dan Wisuda II STAHN Jawa Dwipa 2025

Pada Kamis, 11 Juli 2025, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa telah melaksanakan Dies Natalis I dan Wisuda II untuk tahun akademik 2024/2025. Tema yang diangkat adalah “Cerdas dalam Ilmu, Tangguh dalam Nilai, Luhur dalam Budaya.” Tema ini mencerminkan visi STAHN Jawa Dwipa, yaitu unggul, religius, dan berbudaya. Konsistensi ini terus diusung dan digaungkan, mengingat STAHN Jawa Dwipa merupakan perguruan tinggi agama Hindu negeri pertama di Jawa Tengah.

Bertempat di Al-Hakim Convention Hall, acara Dies Natalis dan Wisuda berlangsung dengan lancar. Acara wisuda dibuka dengan masuknya iring-iringan wisudawan, diikuti oleh barisan penari, pedel, serta panji-panji kebesaran STAHN Jawa Dwipa, diiringi oleh para senat dan tamu undangan VVIP. Setelah seluruh wisudawan, senat, dan para tamu menempati tempat duduk yang telah disiapkan, pertunjukan tari Siwa Grha pun dimulai. Tari Siwa Grha merupakan sebuah karya tari yang diciptakan oleh dosen STAHN Jawa Dwipa, Ni Luh Putu Wiardani Astuti, M.Pd.

Sidang Senat Terbuka tahun 2025 dibuka oleh Drs. Sujaelanto, M.Pd.H, selaku Ketua Senat, yang dilanjutkan dengan laporan dari Ketua STAHN Jawa Dwipa, Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag. Selanjutnya, sambutan dari Bupati Klaten dibacakan oleh staf ahli bidang pemerintahan, hukum, dan politik Kabupaten Klaten. Dalam sambutannya, Bupati Klaten menyatakan harapannya untuk kolaborasi dan sinergi bersama kampus STAHN Jawa Dwipa dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Klaten.

“Pemerintah Kabupaten Klaten menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada STAHN Jawa Dwipa yang pada hari ini menggelar Dies Natalis I dan Wisuda II tahun 2025. Kami merasa bangga dan turut berbahagia dengan terselenggaranya acara ini. Kami menaruh harapan besar kepada STAHN Jawa Dwipa untuk dapat berkolaborasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Klaten yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujar Sutopo, S.I.P., M.Si., selaku perwakilan Bupati Klaten.

Prosesi selanjutnya adalah pemotongan tumpeng secara simbolik oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa yang didampingi oleh Ketua Senat dan Perwakilan Bupati. Selanjutnya, dalam acara tersebut, Gede Agus Siswadi, S.Pd., M.Pd., M.Phil., menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Desain Filsafat Pendidikan Berbasis Eco-Socio Pedagogy sebagai Upaya Menjawab Tantangan Krisis Humanisme dan Krisis Lingkungan.”

Gede Agus Siswadi menyampaikan bahwa pendidikan masa kini hanya berfokus pada pencapaian akademik, padahal dunia sedang mengalami krisis mental dan krisis lingkungan yang besar-besaran. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rumusan pedagogi pendidikan yang mampu mengembalikan kesadaran manusia untuk menjaga alam.

“Eco-Socio Pedagogy merupakan desain filosofis pendidikan yang dibangun atas kesadaran akan pentingnya relasi antara manusia, masyarakat, dan alam semesta. Konsep ini mengacu pada pendidikan yang menumbuhkan hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan dan sesama. Hal ini terinspirasi oleh pemikiran Paulo Freire dan gerakan deep ecology. Eco-pedagogy menekankan pentingnya membebaskan manusia dari dominasi terhadap alam dan menggantinya dengan kesadaran ekologis,” ucap Gede Agus Siswadi.

Selepas orasi ilmiah, dilaksanakan penyerahan wisudawan dari masing-masing ketua jurusan kepada Ketua STAHN Jawa Dwipa, diikuti dengan pembacaan surat keputusan penetapan wisudawan oleh Kepala Bidang Administrasi Umum, Akademik, dan Keuangan. Satu per satu, wisudawan dipanggil untuk prosesi pengukuhan dan penerimaan ijazah.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., selaku Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia. Beliau memberikan motivasi kepada STAHN Jawa Dwipa untuk terus berkembang menjadi lebih baik.

“Sebagai bagian dari perjalanan dari swasta menuju negeri, dari Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa Klaten, tentu masih ada problematika-problematika yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini. Namun, dengan niat yang tulus dan kerja keras, kami meyakini bahwa STAHN Jawa Dwipa, dalam waktu tidak lebih dari lima tahun, pasti akan mengalami perkembangan yang signifikan,” ujarnya.

Yang terakhir adalah penyampaian pesan dan kesan oleh Sinta Dewi Wulandari, S.Pd., sebagai wisudawan terbaik STAHN Jawa Dwipa tahun 2025. Ia menyampaikan bahwa selama empat tahun menempuh pendidikan di kampus STAHN Jawa Dwipa, yang sebelumnya dikenal sebagai STHD Klaten, tentu terdapat berbagai dinamika dalam prosesnya. Sinta Dewi juga menyampaikan harapannya agar gelar yang telah disandang oleh dirinya dan rekan-rekan sejawatnya tidak hanya menjadi simbol gengsi semata, tetapi juga dapat diaplikasikan dan berguna bagi masyarakat.

Acara ditutup dengan penyerahan wisudawan dari Ketua STAHN Jawa Dwipa kepada Endrianto, S.Pd.H., selaku Ketua Alumni STAHN Jawa Dwipa. Penutupan sidang senat terbuka dilakukan oleh Ketua Senat, dan setelahnya, iring-iringan pedel bersama para senat dan tamu undangan VVIP meninggalkan tempat acara.

Tim Samacara/ Amanda, Priska

1 Comment

  1. Ida Bagus Gede Candrawan

    Terima kasih teman2 semua…luar biasa kami bangga dg kalian semua.teruskan berinovasi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *