Rabu, 30 April 2025 – UKM Penalaran, Riset, dan Publikasi STAH Negeri Jawa Dwipa mengadakan acara DIMAHI (Dialektika Mahasiswa Hindu #2) yang mengkaji kitab suci Sarasamuccaya. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat STAHN Jawa Dwipa dari pukul 09.00 hingga 12.00 dan dihadiri oleh Wakil Ketua II STAHN Jawa Dwipa, Setyaningsih, S.Ag, M.Si, serta Kepala Program Studi, Suherman, M.Pd.H.


Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh saudari Dipa Hayu Widyaningsih. Setelah pembukaan, sambutan disampaikan oleh Pembimbing UKM Penalaran, Gede Agus Siswadi, S.Pd., M.Pd., M.Phil, dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Ketua II STAHN Jawa Dwipa, Setyaningsih, S.Ag, M.Si, yang sekaligus membuka program “DIMAHI” yang kedua dengan tema “Sarasamuccaya, Perempuan, dan Patriarki.” Acara selanjutnya adalah sesi inti yang dipandu oleh Gede Agus Siswadi sebagai moderator. Kemudian, saudara Yogiswara Kusumawardana sebagai presentator memulai penjelasannya mengenai kitab suci Hindu Sarasamuccaya, mulai dari asal-usul kitab tersebut, pengertian, hingga isi setiap bab dalam Sarasamuccaya. Selanjutnya, beberapa penyanggah memberikan tanggapan terhadap apa yang telah disampaikan oleh presentator.
Tanggapan pertama disampaikan oleh Reffy Frizta Dianti, yang menyanggah isi kitab Sarasamuccaya yang dianggap menyudutkan kaum perempuan. Hal serupa juga disampaikan oleh Amanda Putri Saraswati Devi, yang menyoroti ketidaksetaraan gender yang terkandung dalam kitab tersebut. Putu Pradnya Lingga Dharmayasa, S.Fil., M.Phil, sebagai panelis pertama, menjelaskan bahwa sejatinya isi kitab Sarasamuccaya merupakan cerminan dari kekhawatiran kaum laki-laki. Panelis kedua, I Dewa Gede Yoga, S.Pd., M.Sos, membahas hakekat perempuan dari segi sosial. Ia mengemukakan, “Perempuan dan laki-laki hanya dibedakan secara biologis; perempuan bisa hamil dan melahirkan, sedangkan laki-laki tidak. Namun, secara umum, perempuan memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki”.
Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa mengenai kajian kitab suci Agama Hindu yang termuat dalam kitab Sarasamuccaya, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat sradha dan bhakti, serta mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Rate Latbual
Dokumentasi: David Eko Prasetyo, Bima Adi Pratama
Penyunting: Reffy Frizta Dianti