Bertempat di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan Mahasabha XIII Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 25 Mei 2025. Mahasabha ini merupakan musyawarah nasional para pemuda Hindu yang digelar setiap tiga tahun sekali. Acara tersebut diikuti oleh perwakilan pengurus dari setiap dewan pimpinan provinsi serta dewan pimpinan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan sosialisasi dari BDDN, yang pada kesempatan ini menampilkan kode QRIS di layar monitor dengan tujuan mengumpulkan dana dari seluruh peserta Mahasabha maupun tamu undangan. Dana yang terkumpul rencananya akan diserahkan kepada pengurus DPN Peradah yang baru. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan sloka dan laporan dari ketua panitia Mahasabha XIII, yang melaporkan bahwa kegiatan Mahasabha atau Musyawarah Nasional (Musma) dilaksanakan dari tanggal 22 hingga 25 Mei 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 158 orang dari seluruh provinsi. Acara kemudian diikuti dengan pidato dari Ketua Umum DPN Peradah Indonesia, I Gede Aryawan, S.IP, M.IP, serta sambutan dari Gubernur Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Wakil Gubernur.
Pembukaan Mahasabha XIII dilakukan oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ernawati, dan dihadiri oleh puluhan tamu undangan serta ratusan peserta Mahasabha XIII Peradah Indonesia dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, disampaikan bahwa “Pemuda bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga pencipta perubahan untuk kemajuan bangsa.”
Wakil Menteri Pariwisata juga menyampaikan, “Pemuda diharapkan dapat menjadi penjaga dan pengembang pariwisata di Indonesia, sehingga sektor wisata di Indonesia dapat mencapai keberlanjutan. Tugas pemuda adalah sebagai inovator dan pelaksana dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.” Setelah memberikan sambutan, Wakil Menteri Pariwisata menancapkan kayon sebagai simbol resmi dibukanya acara Mahasabha XIII Peradah Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan symposium Peradah Nasional dan sarasehan bersama alumni Peradah. Acara ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dan berbagi pengalaman antara generasi muda dan alumni, serta membahas berbagai isu yang relevan bagi perkembangan pemuda Hindu di Indonesia.
Penulis: Bayu Adi Suputro
Penyunting: Reffy Frizta Dianti
Dokumentasi: Panitia
