Lahir di Kota Pesisir Porbandar, Mohandas Karamchand Gandhi adalah tokoh pergerakan Hindu di India yang lahir pada tahun 1869. Gandhi berasal dari keluarga pedaganag lalu berkiprah sebagai politisi. Ayah Gandhi adalah kepala administrasi dan anggota pengadilan Porbandar sedangkan kakeknya merupakan seorang administrator dan anggota pengadilan di negara bagian Junagadh.
Gandhi dibesarkan dalam lingkungan yang sangat religius dan eklektik. Orang tua Gandhi merupakan pengikut aliran keagamaan Hindu yang sebagian besar melakukan pemujaan terhadap Dewa Visnu. Ibu Gandhi adalah anggota dari Pranami yang menggabungkan kepercayaan agama Hindu dan Muslim dengan cara memberikan penghormatan yang sama terhadap kitab suci Vaisnavi dan Al-Quran serta mengajarkan kerukunan beragama. Kegiatan puasa dan sumpah keagamaan yang sangat ketat yang dilakukan sang ibu, membekas dalam pada kepribadian Gandhi. Lingkungan ayah Gandhi juga memberikan pengaruh, dimana kita ketahui bahwa ayah Gandhi sangat dekat dengan aliran Jainisme yang mengajarkan dokterin ketat tentang antikekerasan dan disiplin diri. Seperti banyak dari penganut Hindu, Gandhi tanpa sadar menyerap berbagai kepercayaan agama dan Gandhi adalah seorang pelajar yang pemalu dan biasa-biasa saja.
Setelah menikah pada 1882 dengan Kasturbai pada umur 13 tahun memberikan pengalaman reflektif terhadap diri Gandhi. Sebuah pengalaman yang membuatnya untuk berfikir ulang tentang pernikahan anak. Dan kemudian mengarahkan perhatian terhadap dunia pergerakan India.
Pada tahun 1890 Gadhi menjadi siswa hukum di London, dengan tugas sehari hari sebagai asisten penysusun draft pertemuan dalam pengadialn. Namun pekerjaan itu ternyata tidak begitu menarik bagi Gandhi, di samping itu sepertinya Gandhi banyak belajar terkait intrik pengadilan dari pengalamannya itu, walaupun terkadang melalahkan.
Sebagai seorang pengacara, Gandhi kemudain melanjutkan karirnya di Afrika Selatan pada 1893. Di Afrika Selatan inilah bisa dikatakan titik balik dalam kehidupan Gandhi. Misalnya perilaku diskriminatif yang dialami ketika berpergian dari Durban ke Pretoria, dia dikeluarkan dari kereta, karena berani menaiki kereta kelas satu, kemudian tidak diizinkan duduk disamping pengemudi saat menuju Johannesburg, dan ditendang ke selokan oleh seorang penjaga karena berani melewati rumah Presiden Kruger di Pretoria. Perjuangan dalam pergerakan Gandhi kemudian berlanjut ketika memperjuangkan hak pilih masayarakat India di Afrika Selatan dengan mendirikan Kongres India di Afrika Selatan dan berhasil mengurangi kekerasan akibat dari RUU Hak Pilih.
Selama 21 tahun di Afrika Selatan, cara berfikir dan hidup Gandhi mengalami perubahan penting.
Pikiran tidak lagi berarti jika tidak dijalani, dan hidup terasa dangkal kecuali jika mencerminkan visi hidup yang dipikirkan dengan seksama.
Selama periode ini Gandhi memilai sejumlah eksperimen yang berkaitan dengan laku diet, pengobatan alami, dan kehidupan profesional pribadi. Konsep Hindu tentang atman (jiwa) dan moksha (pembebasan) sangat membingungkannya, dan ia harus menulis surat kepada mentornya Raichandbhai di India untuk klarifikasi dan bimbingan. Gandhi membentuk agama Hindunya sendiri seiring berjalannya waktu, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.