Bertepatan pada hari Senin Wage, Wuku Medangsia, tanggal 14 Oktober 2024, dilaksanakan Upacara piodalan di Pura Kalisodo, Desa Anggrasmanis, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar.
–
Acara tersebut sebagian besar dihadiri oleh umat Hindu yang tersebar di Kecamatan Jenawi. Tepat pukul 14.00 WIB. Rangkaian acara dimulai dengan dipandu oleh Heri Purwanto (Dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu Negri Jawa Dwipa Klaten) selaku pembaca acara.
–
Acara dilanjutkan dengan upacara Dewa Yandya, yang bertujuan untuk memohon hadirnya para Dewa (dipimpin oleh Mangku Sumarto). Selanjutnya, upacara tersebut, disambut dengan tari Rejang Dewa sebagai bentuk persembahan kepada para Dewa, yang dibawakan oleh umat Hindu Kalisodo (Devina Aprilia dan Ida Dwi Wahyuni), diteruskan dengan Tari Rejang Taksu Bhuwana.
–
Selepas persembahyangan, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh bapak Suparno selaku ketua PHDI Kec. Jenawi, yang menyampaikan tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama di tengah-tengah masyarakat yang heterogen. “bapak, ibu, umat sedarma kita harus menjaga kerukunan dengan tetangga dan lingkungan sekitar, ojo sampek padu (jangan sampai bertengkar)”, imbuhnya.
–
Dharma (kakawin) dilantunkan dengan indah oleh siswa-siswi Hindu dari SMKN Jenawi, Wulandari dan Febriana Eka Hapsari, sementara pembacaan Sloka disampaikan oleh Nadia Anindhita Putri dan Dina Wahyu Saputri dari Remaja Hindu Kalisodo, menciptakan suasana yang mendalam dan penuh makna dalam acara tersebut.
–
Acara ditutup dengan penyampaian pesan dharma oleh bapak Nengah Surata, S.E selaku penyuluh Agama Hindu di Kab. Karanganyar. Dalam kehidupan ini sehendaknya menjalankan ajaran Agama Hindu yang disebut Catur Purusa artha, “kita boleh berkeinginan (kama) bapak/ibu, tapi yang berkeinginan yang belebihan itulah yang tidak baik”, ujarnya.
–
Penulis: Heri Purwanto
Penyunting: Priska Sarasvati
Sumber Gambar: Heri Purwanto