PONDOK DAMAI 2025 “Merajut Harmoni, Memupus Prasangka

PONDOK DAMAI 2025 “Merajut Harmoni, Memupus Prasangka

25 April 2025 hingga 27 April 2025 telah terlaksana acara “Pondok Damai 2025”, acara yang diselenggarakan oleh PELITA (Persaudaraan Lintas Agama) ini diselenggarakan dalam waktu 3 hari, acara bertempat di Wisma Yohanes KAS, Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Acara yang telah terselenggara setiap tahun tersebut telah dimulai dari tahun 2018, dan telah mempertemukan pemuda dari berbagai macam agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia terutama didaerah lingkup Jawa Tengah.

Pada hari pertama acara, kegiatan dimulai dengan pembukaan secara simbolis oleh pihak PELITA sebagai penyelenggara. Selanjutnya, dilakukan perkenalan peserta dan panitia sebagai bagian dari proses akrab sebelum acara dilanjutkan. Sesi pertama Pondok Damai yang berjudul “Alasan Memilih Agama atau Kepercayaan Saat Ini” dipimpin oleh moderator Hesti dan fasilitator Dedy. Dalam sesi ini, para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi cerita mengenai alasan mereka memilih dan bertahan pada agama atau kepercayaan yang dianut, serta untuk mengenalkan agama atau kepercayaan masing-masing. Setelah sesi pertama selesai, hari pertama ditutup dengan renungan dan meditasi.

Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan serangkaian kunjungan ke beberapa tempat ibadah di Kota Semarang. Pertama, para peserta diajak mengunjungi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdi) Banyumanik. Selanjutnya, mereka berjalan kaki menuju tempat ibadah kedua, yaitu Vihara Bukit Kassapa, yang juga merupakan salah satu rute perjalanan Bikshu Tudhong menuju Candi Borobudur pada tahun 2023 dan 2024. Setelah mengunjungi Vihara Bukit Kassapa, perjalanan peserta berlanjut ke Joglo Anggoro Kasih, tempat berkumpul komunitas penghayat kepercayaan di Kota Semarang. Joglo Anggoro Kasih menjadi tempat ibadah terakhir yang dikunjungi oleh peserta Pondok Damai 2025.

Setelah kunjungan ke tempat ibadah di Kota Semarang, acara dilanjutkan dengan sesi kedua yang berjudul “Pengalaman Tidak Menyenangkan dengan Orang yang Berbeda Agama atau Kepercayaan.” Sesi ini dipimpin oleh moderator Kak Ruwi dan fasilitator Kak Awi. Sama halnya dengan sesi pertama, sesi kedua ini juga berisi berbagi kisah dari para peserta mengenai pengalaman mereka. Banyak peserta yang menceritakan kisah emosional tentang diskriminasi sosial yang mereka alami, baik dari teman, masyarakat sekitar, maupun keluarga terdekat, hanya karena perbedaan agama atau keyakinan. Acara hari kedua ditutup dengan Pentas Seni (Pensi) yang ditampilkan oleh masing-masing kelompok yang telah dibagi sebelumnya oleh panitia.

Pada hari ketiga, acara dibuka dengan kegiatan outbound, dilanjutkan dengan sesi ketiga yang berjudul “Pengalaman Menyenangkan dengan Orang yang Berbeda Agama atau Kepercayaan.” Sesi ini dipimpin oleh moderator Kak Wisnu dan fasilitator Dr. Komang. Sama seperti kedua sesi sebelumnya, peserta berbagi cerita atau pengalaman menyenangkan mereka dengan orang yang berbeda agama atau kepercayaan. Banyak peserta yang merasakan bahwa pertemanan tidak hanya dapat berjalan seru atau menyenangkan dengan orang yang seagama, tetapi juga lebih menarik ketika berbincang dan berbagi cerita dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Salah satu hal yang menarik adalah saling mengenal agama satu sama lain dan ingin tahu tentang tata cara ibadah agama lain, yang menjadi pondasi awal terjadinya moderasi dan toleransi antar umat beragama.

Kegiatan pun mencapai tahap terakhir, yaitu penyampaian pesan dan kesan dari peserta Pondok Damai 2025 yang telah mengikuti acara selama tiga hari. Acara penutupan dihadiri oleh beberapa tokoh keagamaan dari Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. Penutupan acara dilaksanakan secara simbolik oleh perwakilan Kabid KesBangPol Kota Semarang, yang menandakan bahwa kegiatan Pondok Damai 2025 telah selesai. Para peserta pun diharapkan dapat kembali ke tempat asal mereka dan menebarkan perdamaian.

penulis: Nugroho wisnuwicaksono

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *