Pada hari Jumat, 14 Maret 2025, masyarakat Gunung Kidul dan sekitarnya melaksanakan Upacara Melasti yang bertempat di Pantai Ngobaran. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Manasewa, Madawasewa: Mewujudkan Indonesia Emas 2045” Tema ini mengandung makna bahwa melayani sesama manusia merupakan salah satu wujud pelayanan kepada Hyang Widhi Wasa dalam mewujudkan Indonesia Emas.
Upacara ini diawali dengan festival arakan jempama dan piratima pura oleh umat dan panitia Gunung Kidul, yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya,” diikuti dengan tari penyambutan, pembacaan Weda Wakya, dan panembromo oleh WHDI.
Selanjutnya, laporan ketua panitia disampaikan oleh Purwanto, M.Pd.H., diikuti dengan penyampaian pesan dharma atau dharma wacana oleh Direktur Pendidikan Agama Hindu, Dr. Trimo, M.Pd. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Kantor Kementerian Wilayah Istimewa Yogyakarta dan Wakil Bupati Gunung Kidul. Tak lupa, dilakukan simbolik pangruwating Candi Hyang Ananthaboga dan Candi Hyang Sabdopalon Noyogenggong oleh Direktur Pendidikan Hindu dan Ketua Panitia.

Prosesi upacara diawali dengan pengambilan air suci (Tirta), yang merupakan inti dari Upacara Melasti. Ketua panitia dan pendeta mengambil air suci dari laut, yang dipercaya memiliki kekuatan untuk menyucikan diri dan lingkungan.
Setelah pengambilan air suci, dilanjutkan dengan penyucian sarana persembahyangan, seperti pratima dan arca. Penyucian ini bertujuan untuk membersihkan sarana persembahyangan dari kotoran dan energi negatif. Setelah proses penyucian, dilaksanakan persembahyangan bersama, yang diakhiri dengan puncak acara, yaitu melarung banten ke pantai. Prosesi ini dilakukan oleh pinandita dan panitia, kemudian diikuti oleh umat.


penulis: Priska sarasvati, Rate latbual
penyunting: Priska sarasvati, Reffy Frizta dianti
dokumentasi: priska sarasvasi