Upacara Upanayana dan Pembukaan PKKMB Ksatria tahun 2025, Anulad Ekalawya: Gigih Meraih Prestasi

Upacara Upanayana dan Pembukaan PKKMB Ksatria tahun 2025, Anulad Ekalawya: Gigih Meraih Prestasi

Dengung genta memenuhi area Pura Widya Dharma, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa, pada Rabu, 27 Agustus 2025. Mahasiswa baru hasil seleksi penerimaan tahun 2025 telah berkumpul untuk melaksanakan Upacara Upanayana. Upacara ini menjadi salah satu rangkaian penting dalam mengawali kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STAHN Jawa Dwipa.

Pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2025, STAHN Jawa Dwipa berhasil menjaring 38 mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa di Indonesia. Tidak hanya dari Provinsi Jawa Tengah dan Pulau Jawa, tetapi juga dari Lampung, Ambon, hingga Maluku. Untuk pertama kalinya, STAHN Jawa Dwipa juga menerima mahasiswa beragama Islam. Hal ini menjadi potret nyata bahwa STAHN Jawa Dwipa merupakan kampus inklusif yang menjunjung tinggi keberagaman.

Ritual yang dipimpin oleh Jro Gede Sutoyo, S.Sos., berlangsung dengan khidmat. Dalam penutupannya, beliau menyampaikan bahwa ritual yang dijalani mahasiswa baru beragama Hindu pada tahun 2025 ini dimaksudkan sebagai sarana mengaji rasa dalam diri. Menjadi mahasiswa adalah langkah awal menapaki gerbang kehidupan baru yang akan diwarnai dengan berbagai gejolak dan konflik. Karena itu, diperlukan refleksi diri yang diwujudkan melalui mengaji rasa, yang disimbolkan dengan sad rasa (enam rasa: pedas, asin, manis, pahit, asam, dan sepat).

Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik, dan Keuangan STAHN Jawa Dwipa, Bibit Hariyadi, S.Ag., M.M.Pd., berkesempatan menyampaikan pesan dharma tentang ‘Mikul Dhuwur, Mendhem Jero’ yang bermakna menjunjung tinggi kebaikan dan memendam dalam-dalam keburukan. Pesan dharma tersebut menekankan ajaran Ki Hadjar Dewantara, yakni ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, serta rumangsa melu handarbeni, melu hangrungkebi, mulat sarira hangrasa wani. Menurutnya, seluruh tenaga kepegawaian, tenaga kependidikan, dan mahasiswa STAHN Jawa Dwipa merupakan satu kesatuan yang harus saling mendukung, menjaga keselarasan, serta menutupi kekurangan maupun kelemahan masing-masing.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 yang berlangsung di Aula STAHN Jawa Dwipa. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Ketua STAHN Jawa Dwipa, Wakil Ketua II, Kepala Bagian AUAK, Plt. Ketua P2M, para Plt. Ketua Jurusan, Plt. Ketua Program Studi, serta Jro Gede Sutoyo, S.Sos.

Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STAHN Jawa Dwipa tahun 2025 berlangsung khidmat dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Yuniati Ningrum sebagai dirigen. Seluruh peserta acara ikut menyanyikan lagu kebangsaan tersebut dengan penuh semangat kebangsaan.

Dalam laporannya, Ketua Panitia PKKMB, Bapak Toto Margiono, menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa baru tahun ini mencapai 38 orang. Tema PKKMB 2025 adalah “Anulad Ekalawya: Gigih Meraih Prestasi”, terinspirasi dari tokoh pewayangan Ekalawya dalam Mahabharata yang mencerminkan keuletan, kemandirian belajar, kesetiaan kepada guru, serta kerendahan hati. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diteladani oleh mahasiswa baru sebagai bekal dalam menempuh pendidikan.

Ketua STAHN Jawa Dwipa Klaten dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan PKKMB bertujuan memberikan pemahaman tentang kehidupan kampus sekaligus mengenalkan civitas akademika. Ia juga menjelaskan bahwa STAHN Jawa Dwipa merupakan metamorfosis dari STHD Klaten yang berstatus swasta menjadi negeri pada 13 Mei 2024 dan diresmikan pada 9 Juli 2024. Meski berbasis Hindu, kampus ini terbuka untuk umum. Tahun ini, untuk pertama kalinya, terdapat satu mahasiswa non-Hindu, yang mencerminkan semangat toleransi dan kerukunan. Sejalan dengan visi STAHN Jawa Dwipa, yaitu unggul dalam akademik, religius, dan berbudaya sesuai dengan kearifan lokal, acara PKKMB resmi dibuka ditandai dengan pemakaian jas almamater kepada mahasiswa baru.

Penulis: Amanda dan Bayu
Penyunting: Dewi dan Ida

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *