Yudisium STAHN Jawa Dwipa 2025 dan Dinamikanya

Yudisium STAHN Jawa Dwipa 2025 dan Dinamikanya

Pelaksanaan yudisium STAHN Japa berlangsung pada hari Kamis, tanggal 3 Juli 2025, bertempat di Aula STAHN Jawa Dwipa. Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Selanjutnya, pembacaan surat keputusan oleh Toto Margiono, M.Pd.H. Acara berikutnya adalah sambutan ketua STAHN diwakilkan Drs. I Nyoman Warta, M.Hum. Acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Jero Gede Sutoyo, S.Sos.

Setelah acara yudisium selesai, anggota pers Samacara berkesempatan mewawancarai Wakil Ketua I, Drs. I Nyoman Warta, M.Hum.

awak Samacara: “Bagaimana pendapat Bapak tentang yudisium hari ini?”

Nyoman Warta: “Yudisium tanggal 3 Juli 2025 adalah yudisium yang memegang rekor jumlah peserta terbanyak selama kita mengadakan acara ini. Selain itu, banyak sekali mahasiswa yang berprestasi tinggi, yang merupakan kebanggaan kita semua. Namun, kami ingin menyampaikan pesan kepada mahasiswa bahwa nilai yang mereka peroleh dan gelar yang mereka dapatkan harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan di masyarakat. Jangan sampai kita menyandang gelar tinggi dan nilai sempurna, tetapi tidak bisa berkomunikasi atau mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. Ini merupakan tantangan tersendiri.

Untuk itu, kami ucapkan selamat dan sukses kepada rekan-rekan yang baru saja di yudisium. Artinya, secara resmi mereka sudah boleh menyandang gelar pendidikan S.Pd. untuk bidang pendidikan, S.Par untuk pariwisata. Ini adalah pertama kalinya kami mengeluarkan gelar untuk ekonomi, dan pariwisata. Kami berharap benih-benih yang ditanam di yudisium ini dapat tumbuh di masyarakat menjadi pohon yang dapat mengayomi. Yang dimaksud dengan mengayomi adalah ilmu agama, karena ilmu itu bersifat skala dan niskala. Dengan demikian, kami berharap ilmu yang didapat dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.”

awak Samacara: “Lalu, bagaimana harapan Bapak untuk yudisium berikutnya?”

Nyoman Warta: “Yudisium berikutnya, yang merupakan Dies Natalis yang kedua, kami berharap akan ada lebih banyak peserta. Saat ini, yang sudah pasti terdaftar adalah 33 orang. Kami masih menunggu pengumuman dari tempat lain. Saya yakin akan ada lebih banyak mahasiswa dari semester 1 nanti. Target kami adalah 100 peserta. Mudah-mudahan itu dapat terpenuhi; jika tidak, minimal 75 peserta, atau paling sedikit 50 peserta akan tercapai. Kami mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Yang Widhi, agar anak didik yang sudah tamat dapat ditempatkan di sini untuk menjadi bibit, dan nantinya akan terus menjadi pengayom di masyarakat.”

awak Samacara: “Oke Pak, kemudian begini, ada isu bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi ternyata gagal wisuda tahun ini. Bagaimana tanggapan Bapak?”

Nyoman Warta: “Maaf, ini jangan dibawa keluar ya, teman-teman. Cukup di kampus. Kami bukan gagal, karena kami masih dalam proses. Kemarin, kami beralih dari swasta menjadi negeri, dan proses transfer ini memerlukan waktu. Kami mengalami beberapa kendala, dan saat ini kami sedang berproses untuk akreditasi lapangan (AL). Jika akreditasi lapangan sudah selesai, kami akan segera melaksanakan yudisium dan wisuda tahun ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar itu dapat terwujud. Kami mohon maaf kepada teman-teman di Program Studi Ilmu Komunikasi. Tahun ini, kami akan berusaha keras, karena kami sudah mengajukan permohonan, dan saat ini masih dalam tinjauan. Kami berharap akreditasi lapangan dapat segera dilaksanakan. Jika akreditasi sudah selesai, berarti kami bisa segera melaksanakan yudisium dan wisuda. Harapan kami, paling tidak pada bulan Desember tahun ini. Itu pun jika Tuhan mengizinkan. Kami masih berusaha, meskipun kami ingin melakukannya secepatnya, tetapi kami terkait dengan pemerintah dan peraturan yang ada, sehingga kami harus mengikuti prosedur yang berlaku. Begitu, Mbak.”

Sebagai penutup, Nyoman Warta menegaskan bahwa yudisium tanggal 3 Juli 2025 tidak hanya mencatat rekor jumlah peserta terbanyak, tetapi juga menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka peroleh dalam kehidupan masyarakat. Dengan harapan yudisium berikutnya, yang merupakan Dies Natalis kedua, dapat melibatkan lebih banyak peserta, Warta juga menjelaskan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi masih dalam proses akreditasi setelah beralih dari swasta menjadi negeri. Ia optimis bahwa yudisium dan wisuda dapat dilaksanakan pada bulan Desember, asalkan semua prosedur yang diperlukan dapat dipenuhi. Dengan semangat dan usaha yang terus dilakukan, diharapkan para lulusan dapat menjadi pengayom di masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *